Saturday, December 26, 2009

Perbedaan Membajak / Meniru / Memalsu Orang Indonesia dengan Orang Luar Negeri

Beberapa hari terakhir ini saya melihat di TV mengenai “kehebatan” orang Indonesia dalam memalsu barang. Ada madu, oli, uang, dan masih banyak barang lainnya. Secara teknik orang Indonesia hebat karena hasil barang yang dipalsu tidak mudah ketahuan secara langsung. Perlu pengujian lanjut untuk mengetahui apakah sebuah benda ini palsu atau asli.

 

Masalahnya orang Indonesia cenderung memperjelek barang yang ditirunya. Misalkan pada kasus madu palsu. Madu palsu buatan orang Indonesia pasti lebih jelek dari madu asli. Kalau “beruntung”, barang palsu itu tidak memliki manfaat barang asli tapi tidak mengakibatkan bencana juga / tidak berbahaya. Kalau tidak “beruntung” ya tentu saja barang palsu itu berbahaya.

 

Bagiamana dengan di luar negeri? Orang luar negeri kalau memalsu barang itu seperti ini. Misalkan contoh laptop. Mereka mempreteli laptop terkenal. Mereka ingin meniru kelebihan dari laptop merek terkenal itu. Tapi kemudian mereka menemukan bahwa ada sebuah masalah di laptop terkenal ini. Maka mereka senang. Ini adalah senjata promosi. Tentu saja mereka yang ingin meniru laptop harus bisa memperbaiki masalah laptop terkenal itu. Hasilnya ketika sebuah brand luar negeri baru muncul, mereka bisa dengan cepat seterkenal dengan brand lama.

 

Kalau orang luar negeri ingin membuat madu palsu, mereka pasti mikir lama. Mereka malu ketahuan malsu versi orang Indonesia. Karena itu mereka membuat minuman yang mengandung madu, mungkin ditambah vitamin, dll. Semua itu dilakukan dengan research / penelitian. Padahal ide awal sama-sama ingin membuat minuman madu palsu. Orang Indonesia membuat minimuman yang benar-benar seperti madu asli tapi palsu. Orang luar negeri membuat minuman yang mengandung madu yang telah di R & D secara teliti.

 

Hasilnya adalah tentu saja banyak handphone-handphone palsu tiruan buatan Indonesia tidak bagus. Mengapa? Karena mereka tidak ada R & D. Kok tahu? Karena kalau kita ada R & D, kita pasti membuat produk yang tidak terus-terusan meniru / sama dengan merek lain, TAPI MEMBUAT YANG LEBIH BAIK! Beberapa perusahaan laptop besarpun banyak yang males melakukan R & D dalam membuat laptop. Mereka cuma membuat spek, lalu dikirimkan ke pabrik khusus untuk membuat white laptop. Setelah laptop pesanan mereka jadi, mereka R & D sedikit pada hardware.

 

Nah ini lah beda lagi. Perusahaan laptop Indonesia pasti langsung memasarkan hardware tadi. Cuma diberi driver asal-asalan dan tidak pernah diupdate. Perusahaan laptop international, akan menghabiskan R & D beberapa bulan dulu untuk masalah software. Lebih-lebih terhadap segmentasi laptop kelas bisnis. saya sudah pernah mengecek website laptop merek-merek lokal dan hasilnya 99% mengecewakan. Driver tidak ada. Kalaupun ada driver outdated / kadarluarsa.

 

Padahal driver itu baru level yang paling simple / sederhana. Bagaimana perusahaan itu bisa membuat laptop mereka cocok untuk dipakai bisnis di perusahaan sekala besar? Tidak mungkin bisa! Admin IT perusahaan besar memerlukan laptop yang memiliki fitur management IT. Semacam v-PRO dari Intel. Sedangkan perusahaan laptop Indonesia pasti ogah-ogahan membuat R & D agar laptop mereka mengoptimalkan v-PRO (mendukung itu level rendah, mengoptimalkan baru OK).

 

Contoh lain di film apa ya lupa. Ada teknologi untuk mengahapus memori tertentu dari pikiran manusia. Si toko utama ini kerjanya ya mengamati barang milik kompetitor LALU MEMBUAT BARANG YANG LEBIH BAIK! Setelah tugasnya selesai maka dia akan dihapus pikiran bagian membuat barang dan mendapatkan uang. Microsoft berusaha meniru Adobe Flash dengan Silversight. Mereka juga meniru Adobe PDF dengan XPS. Lebih lama jaman dulu lagi, Microsoft berusaha membuat Windows NT untuk mengantikan IBM OS2 Warp. Lalu Internet Explorer untuk Netscape. Apakah berhasil? Ya sudah pasti. Bahkan barang-barang tiruan itu banyak yang sekarang lebih bagus dari barang yang ditiru.

 

Cara tercepat dan termudah untuk meniru yang baik adalah beli perusahaan yang ingin kamu tiru. Hal ini dilakukan Google. Mereka kebanyakan kalau membutuhkan sesuatu tinggal lihat apa yang terkenal kemudian dibeli. Contoh waktu Google membutuhkan layanan blog, mereka membeli Blogspot. Waktu membutuhkan layanan video, mereka membeli Youtube. Yang lebih lama lagi, dulu mereka ingin meniru kesuksesan Yahoo! Waktu telah membuktikan bahwa barang tiruan ini (Google) akhirnya lebih hebat dari barang yang ditiru (Yahoo!). Karena itu jangalah mau meniru yang lebih buruk. Dalam persaingan bisnis juga begitu. Kompetitor membuat strategi yang bagus. Kita analisa strategi mereka. Buat yang penyempurnaan dari strategi itu.

 

Kesimpulannya, KALAU MAU MEMALSU BARANG BUATLAH YANG SAMA BAIKNYA. LALU BERIKUTNYA BUATLAH YANG LEBIH BAIK!

Monitor Mati – VGA Rusak?

_MG_1806

Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk VGA Card sekalipun.

Pernahkah anda mengalami monitor anda mati? Tidak mau menyala? Atau malah mendengar bunyi beep yang menandakan VGA anda telah resmi meninggal?

Cegahlah semua itu sebelum terlambat.

Kipas VGA yang mati akan membuat chipset (GPU) kepanasan, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan fatal. Apabila demikian, maka VGA anda mau tidak mau akan meninggal dengan cepat.

Bagaimana supaya VGA dijaga dari kematian? Memperpanjang umur VGA? Well, ceklah kipasnya. Apabila kipasnya sudah mulai lemah, maka segera ganti kipasnya, daripada anda harus merogoh kantong untuk mengganti VGA anda :D

Wednesday, December 23, 2009

Sunday, December 20, 2009

Hancurnya Dunia Handphone Indonesia: Makin Banyak Bermunculan HP “Iphone”

Saya sangat prihatin sekali dengan kemunculan banyak sekali HP Iphone akhir-akhir ini. HP IPhone ada sebuah istilah sindiran yang diambil dari kisah nyata. Dahulu kala Iphone sebelum Iphone 3G, memiliki banyak sekali fitur canggih dan keren. Masalahnya fitur utama yang paling penting dalam sebuah HP malah tidak ada. Fitur penting itu adalah jaringan. Iphone secara HP dapat dikatakan fiturnya terdepan. Tetapi fitur inti jaringan sangat terbelakang sekali. Iphone yang mendukung jaringan 3G baru keluar setelah HSDPA keluar beberapa tahun. Iphone yang mendukung HSDPA malah lebih lama lagi keluarnya. Entah kenapa untuk urusan jaringan Iphone selalu ketinggalan.

 

Karena itu istilah HP “Iphone” juga mengacuh pada hal yang sama. Istilah ini mengacuh pada HP yang memiliki fitur aneh2 tapi jaringannya masih belum yang terbaru. Saya tidak yakin penerus Iphone 3Gs akan mendukung jaringan HSDPA+. Coba saja lihat merek HP-HP lokal di koran. Ada yang bisa nonton TV. Ada yang QWERTY. Mungkin ada yang layar sentuh. Serta banyak fitur keren lainnya. Masalahnya semua HP itu cuma 2G. Jangankan HSDPA, 3G aja belum. Benar-benar kembali ke jaman batu.

 

Best case sih mungkin marketing mereka sudah survay HP-HP aja saja yang laku dan cocok untuk pangsa pasar di Indonesia. Tapi ya yang realistik. Masa cuma GPRS atau paling banter EDGE. Minimal paling baru kedua gitu. Karena jaringan paling baru HSDPA+, maka HP-HP tersebut harus mendukung HSDPA untuk GSM dan EVDO rev A untuk CDMA.

 

Selama ini saya salut dengan Smart. Operator yang satu ini tidak terpengaruh untuk mengeluarkan HP Iphone. Semua handphone mereka mendukung EV-DO. Kecuali tentu saja yang Rp 400.000 yang model lama itu. Tapi maksud saya handphone baru keluaran mereka sudah EVDO semua. SAMPAI HARI INI! Tadi saya melihat iklan HP Smart QWERTY 1 jutaan. HP QWERTY Smart yang 1 jutaan ini tidak mendukung EV-DO. Smart pun akhirnya mengeluarkan HP IPhone.

 

Yang juga tak kalah parahnya adalah Samsung dan LG mengeluarkan QWERTY 1 jutaan. Dapat ditebak hp itu tidak mendukung 3G. Nokia sendiri walau tidak seektrim itu tapi masih juga tidak mengeluarkan HP HSDPA 1 jutaan. Satu-satunya HP HSDPA Nokia yang mau hilang yang mungkin murah hanyalah Nokia 6120. LG yang pamer-pamer promo 3G for all akhirnya juga hancur sendiri. QWERTY 2G LG.

 

Kenapa sih 2G itu tidak boleh ada lagi? Satu karena sudah ketinggalan jaman. Berhubungan dengan itu, sekarang banyak sekali HP canggih yang bisa nonton Youtube di HP. Dengan layar resolusi yang lumayan padat, nonton youtube juga membutuhkan video dengan bandwidth tinggi. Kecuali kalau pikirannya HP 400 ribu jaman kuno. Anyway semoga vendor2 besar dapat membaca surat ini dan membuat hp yang bagus dan murah :).

Saturday, December 19, 2009

Marketing Speedy Oon

Untuk yang kesekian kalinya saya ditelepon oleh mbak yang menawari paket langganan Internet Speedy. Berikut ini kurang lebih rekonstruksi percakapan antara marketing Speedy (MS) dan Saya (S):

MS: Mas mau nawari Spedy.

S: Wah maaf tidak dulu. Speedy masih mahal :(.

MS: Loh Speed udah banyak paket dan murah.

S: Maksud saya yang unlimited beneran, tanpa Quota dan tanpa dilimit speed. Itu masih 800 ribu ya mbak?

MS: Wah buat apa tuh banter-banter gitu.

S: Ya video.

MS: Wah video sekarang semua juga jelek. Mas pakai apa? Smart itu juga jelek kalau buat video (entah dari mana tiba2 menyebut merek lain. Mungkin dari pengalaman dengan pelanggan sebelumnya).

S: Ndak kok mbak. Speedy dan Smart sama-sama bagus. Cuma Speedy kok mahal ya?

MS: Smart gratis modem (tiba2 topik jadi ke Smart)? Speedykan gratis modem.

S: Iya tapi 800 ribu / bulan lawan 140 ribu / bulan, dalam beberapa bulan juga balik modal untuk beli modem.

MS: Emang mas ini mau buka warnet ya? Kok butuh bandwidth besar?

S: Ya sekarang ini mbak semua file di internet udah besar2 [masa gak tahu virusdef MCAFEE SDAT aja sudah 120 MB lebih].

MS: Loh mas jangan salah. Speed Unlimited beneran (yang lain = unlimited bohongan) bukan 800 ribu loh. Cuma 640 ribu.

S: Iya tapi kena ppn 10% juga tidak beda. Jadi 700 ribu. Masih beda jauh dengan 140 ribu.

MS: Iya mas tapi masing-masing produk ada kelebihan dan kekurangannya. Disini kita gratis modem.

S: Nanti aja mbak kalau unlimited beberan sudah murah saya mau. [Namanya unlimited itu ya unlimited atau tanpa batas. Speed sekuatnya hardware modem kita. HSDPA+ ya seharusnya 21 mbps kalau unlimited. Selain speed 21 mbps jangan berani sebut unlimited HSDPA+. It about lie. Di Amerika tak tuntut kamu]

MS: Wah ya sudah deh. Terserah mas aja. Maaf telah menggangu … [basa basi penutup seorang marketing yang telah kalah].

S: [Membalas basa basi itu sambil siap2 menutup telp]

 

Editorial:

Quota Internet 500 MB = Korupsi bagus = berusaha membuat hal yang jelek menjadi bagus.

Unlimited beneran = bukan unlimited bohongan = batas murni pada hardware bukan software.

 

Kenapa sih orang sekarang suka buat istilah sendiri, sehingga kalau bicara butuh dijelaskan lebih lanjut? Contoh ya kata unlimited itu tadi. Masa harus ada kata unlimited beneran, gara2 unlimited wis dikasih kebohongan. Harusnya mereka yang ngalah. Unlimited Quota = Quota tanpa batas, tapi speed dibatasi. Jangan sesuka hati pakai istilah umum terus di marketing jadi bahasa yang berlawanan. Contoh 2. Reuni Gratis! Tis! Tis! Waktu datang disana daftar ulang, dipaksa bayar buku reuni 50 ribu. Definisi gratis = tanpa biaya. Reuni gratis artinya selama event reuni kita tidak perlu keluar biaya. Mau untuk foto2, buku alumni, makan, dll ya gratis. Kalau memang harus bayar ya bilang didepan kalau tidak gratis. Beda dengan sekolah gratis. Semua yang berhubungan dengan sekolah = gratis. Biaya hidup != (tidak sama dengan) sekolah. So Biaya hidup ya bayar. Lah masa buku reuni != reuni?

 

Pembodohan kedua adalah memurahkan sesuatu yang mahal. Analoginya begini. Ini ada camilan murah cuma Rp 1.000. Ternyata apa? Krupuk =)). Ya mahal toh? Secara kuantitas 1000 memang murah, tapi secara kualitas kalau untuk kerupuk ya mahal toh. Ini yang terjadi dengan gencarnya penawaran internet. Murah 5 MB / hari cuma 1.000. Kembali lagi seribu secara kuantitas memang murah, tapi seribu untuk 5 MB? Ya super mahal sekali. Lah wong Flexi dan Axis 1500 / hari unlmited. Kalau speed anggap saja CDMA biasa 17 KB/s berarti sehari dapat 1,4 GB. 5 MB itu cuma 0,0034858387799564 dari 1,4 GB. Bahkan kalaupun mau dibuat persentasi masih 0,35%. Sayangnya AXIS masih belum HSDPA+ dan Flexi masih belum CDMA 2000 1x rev C :(. Semoga minimal orang yang membaca ini mengerti bahwa mereka telah ditipu oleh marketing-marketing bodoh yang mungkin lulus dengan mencontek atau mengerpek itu. 

Saturday, December 12, 2009

Software Review: Picasa 3.6 Face Recognition

The face recognition can be think as PC evolution. It just like when PC still 2D to 3D. Till today people is still having a hard way searching something beside text in the computer. Although text is the oldest data form in computer, many other data has quite old. WAV is has been in 1980, MP3 1997, JPG 1994, and may others. Two the last one is still popular till now.  In near 2010 we still hardly able to search MP3 and JPEG. What I mean here is searching the data file not the tag, the internet, filename, etc. Example you record a song to mp3. Can you search the certain words in that mp3? Can you search picture something in your jpg?

 

Picasa is a free software from Google. Picasa is originally a software company like ACDSEE that has been bough by Google. Total review of a Picasa is beyond of this article. I only focus on face recognition part. Starting to Picasa 3.5, Google has been added Face Recognition ability that has been on the Picasa Online quite sometime. If shareware count then the first software for mass PC Face recognition was Cyberlink MediaShow 5. Picasa is second in PC, but first in FREE. Both of them is the second and third if Apple IPhoto 2009 include. Does the Picasa served the best? This article also not about comparing three mass software face recognition. So let’s begin.

 

First time Picasa is trying to search face of all of your picture. Than after that it is trying to match / group the faces that is found from your photo. The face recognition is quite good. The only two draw back in face recognition. First Picasa is unable to recognize the face on rotate photo. The photo must have a face that has 2 eyes on the top, a nose bellow, a mouth at bottom. If the photo is rotate like the eyes in the left, the nose is in the middle, and the mouth is on the right than it will ignore by Picasa. The second draw back is a bit irritating. It just like the first bug. But the first bug, the face rotate by pretty degree like 90, 180, 270. Unfortunate event a small degree of a face rotation will make Picasa failed to recognize a face. The example of those case are in the picture 1. In the picture 1, Hu Ge is just rotate his head few degree. This small rotation make Picasa failed to auto recognize the Hu Ge face.

 

PicasaUnknown

Picture 1. The Picasa Unrecognized

 

The extreme case of Picasa is like this. You have 1.000 file of your model. Fortunately your model face is just normal straight forward (eyes in the top, mouth in the bottom). You are experimenting many style but the face is just normal. All you have to do is just create a new name of your model. Picasa will suggest 999 face of the same model. You just click confirm all. That’s it! Instead of the old time tagging 1000 file with a model name (perhaps there is a batch process to do so). The worst case one is you have to create a box that contain her / his face and name them. Do this for each file for 1.000 times. Normal case will be something like picture 2.

PicasaFaceGroup

Picture 2. The Picasa Normal Case of Face Recognition.

 

Do you know back then why people are afraid to use a program? One of the cause is the computer program is not trustable in people mind (easy to forge data). The second biggest reason is support of the file format. What is the use of good program when your hard work can’t be save? Event more trapping is the file format for your hard work can’t be open in few years latter. These two main reasons is something to put in your mind where you use a new unknown program. This is also happen with the first time of Word Processor program like Word, Lotus, Wordstar, etc. Back to Picasa. If you have spend a few months tagging thousand photo (you have a life, you just tag photo one hour a day), how can you save your hard work in Picasa? I will give my tips in this article later.

 

In the making of this article there has been out Picasa 3.6 which as many new feature. On of them that I like most is now Picasa suggest people everywhere. Not just in the contact / people like in Picasa 3.5. Picasa 3.6 has been more like Picasa Online when we want to rename a face it will suggest a name. See picture 3, 4, and 5.

Picasa_New_3.6

Picture 3. Picasa 3.6 Suggest name in the Folder Name.

Picasa_New_3.6_2

Picture 4. Picasa suggest name in the Unnamed People.

Picasa_New_3.6_3

Picture 5. Picasa 3.6 Suggest name in the Unnamed People.

 

The second new in Picasa 3.6 that like is the progress process. It appear in the Picture 5 in the middle top. It says 216 groups, 21100 faces, 2393 to scan, 00:47:32 time remaining. We now know that Picasa need 47 minutes to scan the remaining 2393 faces. Not like older Picasa where we just wait till it finish. There are also one feature that I suggest but unable to test if this feature has been implemented in this version of Picasa. It was the GPU usage. The Cyberlink MediaShow 5 has able to take advantaged of the GPU processing. I just can’t wait this feature implemented in Picasa to speed up the face scanning process.

 

Here is a tips for making Picasa more portable:

1. Share your picture in a network, example to \\COMPUTERNAME\PHOTO.

2. Map the number 1 to a drive, best is Z. So Z: is the map of \\127.0.0.1\PHOTO. Use Windows Explorer, select from menu Tool – Map Network Drive.

3. Disable all folder that Picasa scan except for drive Z.

4. Wait the Picasa to scan the entire drive Z.

5. Tag the faces that Picasa found.

6. To survive the Windows Reinstall you must save the number 4 and 5 data. Go to C:\Users\YourUserName\AppData\Local or something similiar. Make sure you have done the number 4 and 5, if not there is nothing to save. Copy the Google folder to difference place in your harddrive, example D:\DATA\GOOGLE. Go to Z:. Find files picasa.ini. Use Winrar / Winzip / something similiar to archive them. Make sure you save the directory setting, because all file has the same filename Picasa.ini.

7. If you want to restore the picture to another computer or after reinstalling Windows than this is the way. Do number 1 – 2 above. Install latest Picasa. Copy the Google folder that you save in step 6 (the point is just reverse the step 6) to C:\Users\YourUserName\AppData\Local or something similiar. Do the step 3 and 4. Done. All just back to before.

 

This is a real case to me with Picasa. I have a Dell Latitude D630 with Intel Core 2 Duo T7250 and 4 GB memory with 80 GB HDD 7200 rpm. My main PC is Sempron 2800+ 1,6 Ghz with only 1,5 GB RAM. My photos is about 42,6 GB with about 27,000 files. I need a faster processor to make face recognition faster. If my laptop HDD is 160 / 250 / 320 / 500 GB than I just use the step 1 – 7 above. To make thing more complicated, I have been use the older build of Picasa in My PC. My mission here is to re-recognize (I don’t quite spending a lot of time with older Picasa, but I intend to do with this Picasa) faces in my Photo, back it up, and restore to my PC with the final data. In analogy with Microsoft Word, I just create delete my old document. Create it on a difference PC. And copy the .docx file.

 

So here is what you do. First copy the photos file from PC to Laptop. To make time more efficient, I delete the movie and the picture folder that I know doesn’t contain face. The example of it is the screenshot of a program, the hardware photos, etc. That save about 10 GB more, so my photo folder is about 30 GB. Next I delete the picasa.ini in my photo folder to refresh a new face recognition data. After waiting about 1 week with about 16 hours a day, Picasa has been done scanning faces. The same amount was also time to take in My PC with overclock Sempron to 2 GB (stack clock is 1,6 Ghz). Why the laptop is not faster? Because in the PC I use the default setting for face recognition accuracy that is 80. In my laptop I use the highest and slowest setting that is 95. The lowest setting is 55, see Picture 6.

PicasaSetting

Picture 6. Picasa Name Tag Setting. 

 

When I move the slider in picture 6 far away to the left (55) than I get suggest more than 10,000 photos for a person. The opposite also true, when I move the slider to the right most (95), I get very accurate person suggestion. But moving the slider to the right most will make the scan super slow. I think that the reason why Google not set the default setting to 95. The other reason maybe that using the setting 95 will also miss the same person to be suggest.

 

Now than, what the use of Picasa when you have all the person you know tagged? You can search. You can search a photos that contain Hu Ge (The Actor that play Guo Cing from Legend of The Condor Heroes 2008), Ariel Lin (Huang Rong from the save movie), and Mu Nian Ce (A Role name in LOCH 2008). The first thing is to select one of them. Example Ariel Lin like in the picture 7.

 

Ariel_Lin

Picture 7. Ariel Lin (The Actress that play Huang Rong from Legend of The Condor Heroes 2008)

 

You notice that in the right (People Tab) there is two other people, Hu Ge and Mu Nian Ce. Select Hu Ge to search a photos that contain at least Hu Ge and Ariel Lin. Same with picture 7, the result will have Mu Nian Ce in the right. Select it and you will have a photos that contain Hu Ge, Ariel Lin, and Mu Nian Ce like in the picture 8.

 

Picasa_Search

Picture 8. Drill Down Face Search in Picasa

 

You can use this feature to search photos that contain your family like mother, father, sister, and brother. The only thing that is inconsistent to me is the “Back to View All Button”. I often to click the Import Button to back. I get use to Windows Vista and later Windows 7 design that back is on the left top. I still don’t know how to select a Photo that contain ONLY a certain person, not AT LEAST. The second use of Picasa if you a model photographer or a designer. You can choose a model and pick the right pose before you process it a lot further using Photoshop. You can use Zoom out to see the pose instead of the face. Click the small icon. See Picture 7, the icon is on the middle upper right that has the picture of a box with 4 arrows form the center trying to go out. 

 

Tips to efficiently tagging the face in Picasa. First wait for Picasa to recognize all the picture. Although you can tagging while Picasa searching faces, it will be not efficient to do so. Because many good picture / photos hasn’t been find by Picasa. After Picasa finish searching faces, here is the way to efficiently tagging faces. Go to your photo folder that contain a person hi res photo you want to take. Tag it, give the face a name. Do the same thing for all person you care / know. Make sure you use hi resolution photo at first. Then wait for Picasa to suggest more matching faces. After no more suggestion this is the finishing step. Browse you folder want by one like you want to remember them. Check the tag, and tag the faces that are not straight. Do that for all picture. Done.  

 

To warp things up Picasa is a good one. The improvement that I suggest is:

1. Use GPU.

2. Find ONLY a photo with people not AT LEAST.

3. Create a small simple statistic graph. Like 90% of my picture is tagged and 10% is unnamed. Of that 90%, 40% is ignore. The rest 50%, the most 10 ten faces that I tag is. Do that in simple chart graph.

4. Easy to save data. There is a person backup. I don’t know if this is the function to backup data. I need the data only. Not include the original photos.

5. Easy to synchronize not only with Google Account or Picasa web, but with other Picasa.

6. Make more less strict but accurate face recognition.

7. Able to save data from face recognition from optical drive without copying all the photos.

 

I Hope this is helpful :). Any question? Just posted in the comment.

Gadget Security: Security MicroSD Card

In Indonesia (may as in many country in the world), gadget stolen is a mass problem. Why stole a gadget? The most important factor is because the gadget is easy to make money. The gadget doesn’t have the proper security to prevent stolen. All the thief do is just go near the victim, stole the gadget, pull of the battery, throw a way the card, and then sold it. So easy and earn a lot of money.

In the few years back, I have been suggesting to thread gadget like car. The police search the warranty card for the gadget that is sold in the store. If a gadget doesn’t have the warranty card than the police can take the gadget to make a case in court. I have been contacting Nokia Indonesia about this and they just say they will consider it. But a few years has been pass it still the same.

My new idea is to make a key in the memory card. Many gadget in the year 2009 near 2010 will 90% has memory card reader. They event have hot plug one. So the basic idea is the Vendor make a special memory card that contain special data. This data is unique tied to ONE gadget. This key will not work again the same same gadget model. The point is you need the key to turn off, turn on, open the gadget, charging. So without the key, the gadget is useless. The gadget can’t be turn on, turn off, pull of the battery, charging.

In order to optimize the use of this key, user must put this key separate from the gadget. User can put in the house if they think they just going near the house. They also can put this key in their vehicle. So when the gadget stolen, the thief can’t do anything. This key is just like vehicle key.

Actually the way to make the gadget more secure and anti-thief can be mimic from another anti-thief. The only think I confuse is why there isn’t any Vendor trying to make gadget more secure? This will be a very good marketing material if they can and will be world first anti thief gadget. It will be even world headline news. And till this date (near year 2010), I never heard one of that news. I hope big Vendor will read this and race to create one.

Tuesday, December 8, 2009

Monday, December 7, 2009

Cek Kandungan + Internet Starhub

sing speedtest

Seorang teman sedang berada di Singapura, untuk mengecek kandungan istrinya… Apa yang menarik? Internet gratisannya, alias wifinya

image

wew… wew… wew… sekali lagi wew… wew… wew…