Iseng-iseng saya penasaran. Kalau versi basic 1 kilonya 0,333… rupiah dan biaya total 27 juta lebih. Bagaimana dengan versi Pro? Ah coba gaya penulisan versi Fisika yang membosankan :D.
=================START FISIKA======================
Diketahui:
- Biaya Perbulan 400 ribu (440 ribu + ppn)
- Kecepatan 3,6 mbps
- Quota 2 GB
- Anti Throttling 100 ribu 300 MB
Ditanya:
1. Biaya total tanpa quota
2. Biaya volume based
Jawab:
1. Sebulan = 30 hari * 24 jam * 3600 detik = 2.592.000 detik.
Quota habis dalam = 2 GB * 1024 MB * 1024 KB / 3,6 mbps / 8
= 2.097.152 KB / 460,8 KB/s
= 4551,111111111111 detik.
Anti Throttiling akan habis = 300 MB * 1024 KB / 460,8 KB/s
= 666,6666666666667 detik.
Sebulan butuh = (2.592.000 detik – 4552 detik)/667
= 3881,173333333333 kali
= 3882 kali paket anti throttling.
Biaya Anti Throttling = 3882 * 100.000 = Rp 388.200.000,00
Total biaya = 388.200.000 + 440.000 = Rp 388.640.000,00
2. Total data masuk = 2.592.000 detik * 460,8 KB/s
= 1194393600 KB
= 1,11236572265625 TB.
Biaya volume based = 1194393600 KB / Rp 388.640.000,00
= 3,073264717990943 KB / rupiah.
Biaya (dibalik) = Rp 388.640.000,00 / 1194393600 KB
= Rp 0,3253868741426612 / KB.
================= END of FISIKA =====================
Sungguh mengejutkan! Hasilnya tidak jauh beda. Jangan-jangan semua ini memang hitungannya seperti ini. Biaya Volume Based tetap sekitar Rp 0,3 / KB. Sedangkan baik total biaya maupun kecepatan data meningkat drastis. Dengan mendekati 400 juta bisa untuk membeli Kijang Innova masih lebih. Sepuluh biji laptop berstandard militer (yang jelek, mahal tapi tahan banting itu). Rumah mewah di daerah kurang mewah. Rumah biasa di daerah biasa. Rumah sederhana di kawasan elite. Telkomsel memang edan!
No comments:
Post a Comment