Setelah berkeliling beberapa bulan, mencari jati diri internet yang sebenarnya, saya cukup sedih merasakan ini semua, dan marilah, saya berbagi kesedihan.
- Internet itu seharusnya dapat diakses tidak hanya di rumah (Tapi Speedy tidak)
- Internet itu tidak boleh “idling”, artinya, bisa ping, tapi tidak bisa downloading (tidak ada downlink)… (Tapi Telkomsel Flash tidak)
- Internet itu seharusnya tidak perlu konek lebih dari sekali klik. (Tapi Indosat M2 tidak)
- Internet itu seharusnya stabil pada kisaran maksimum angka yang dijanjikan (Tapi Mobile Quasar – XL tidak)
- Internet itu seharusnya Rp. 100.000-an unlimited (Sayangnya Speedy tidak mau…)
- Internet itu seharusnya murah (Sayangnya… gaji kita terlalu besar untuk sebuah angka Rp. 100.000… Apalagi Rp. 750.000)
- Internet itu seharusnya tersedia 24/7 (Sayangnya Speedy tidak)
- Internet itu seharusnya tidak hanya bagus pada bulan pertamanya (Sayang sekali… Indosat tidak)
- Internet itu seharusnya tidak ganti-ganti tarif… murah ya murah, mahal ya mahal… jangan pontang-panting pelanggan (Sayangnya axis bervariatif, dari free 10 MB, Rp. 700/Mega, Rp. 500/ Mega, free 1MB Asix)
- Sayangnya, Internet di luar negeri itu bagus dan murah, tapi Indonesia tidak.
- Internet itu seharusnya sekencang Telkomsel Flash volume based / time based (Sayangnya dia mahal sekali untuk ukuran kantong rakyat seperti saya)
Salah siapa? Mari merenung…
Sejauh mata memandang, pilihan terakhir akan masih jatuh ke Speedy atau Axis Asix. Hal ini supaya internet dapat diakses di rumah maupun secara mobile. Cara lain adalah dengan memiliki sebuah kartu Indosat M2 (Bisa di rumah dan mobile), tetapi bersabarlah sedikit untuk masalah koneksi dan idlingnya.
Solusi terbaik? Berdoa!
No comments:
Post a Comment