[UPDATED] Gambar no 3 Diupdate + Ditambah 1 Masalah
Telkomsel Flash merupakan internet unlimited termurah di Indonesia. Dengan harga hanya Rp 125.000 / bulan (belum termasuk ppn), anda secara teori bisa mendapatkan 8 KB/s * 3600 detik * 24 jam * 30 hari / 1024 MB / 1024 GB) + 1,5 GB = 21,275390625 GB untuk penggunaan nonstop. Tapi Telkomsel Flash tidak bisa lepas dari berbagai kelemahan / kekurangan. Berikut ini adalah kelemahan Telkomsel Flash:
1. Sering tidak bisa receive.
Masalah ini sering terjadi. Gejalanya waktu kita connect berhasil, tapi kita tidak bisa berinternet. Setiap telepon 111 (CS) selalu dibilang ganguan. Biasanya cara mengatasi hal ini adalah ganti APN (kalau pakai APN telkomsel ganti APN internet dan sebaliknya). Cara kedua adalah dengan mengubah jaringan kita dari 3G / HSDPA ke 2G / GPRS / EDGE. Jika kedua cara tersebut tidak berhasil maka teleponlah 111 (CS), suruh semua teman anda yang mengalami masalah yang sama untuk bersama-sama menelpon 111. Hal ini dilakukan agar mereka menyadari bahwa ada masalah dengan layanan mereka. Lihat gambar 1.
Gambar 1. Telkomsel Flash Tidak Bisa Receive
2. APN Internet Ditolak
Masalah ini sudah lama terjadi. Biasanya kalau kita berinternet dengan APN internet maka kita sering akan ditolak. Cara mengatasi adalah coba terus beberapa kali. Biasanya kalau kita sabar maka dengan 5 – 10x percobaan pasti bisa connect / tersambung. Tetapi anehnya pagi ini penulis tidak bisa se-milidetik pun online dengan menggunakan APN internet. Penulis sudah cek ke 111, hasilnya adalah APN internet masih dipakai. Lihat gambar 2.
Gambar 2. Telkomsel Flash dengan APN internet menolak untuk connect / tersambung / terhubung.
3. Upload Sangat Parah
Telkomsel Flash ini bisa memecahkan rekor dunia dengan kecepatan upload hanya 30 kbps melawan kecepatan download yang 1,2 Mbps. Berarti kecepatan upload hanyalah (30 Kb/s / (1,2 Mbps * 1024 K)) * 100% = 3000 KB/s% / 1228,8 Kb/s = 2,44140625%. Lihat gambar 3. Kecepatan 1,2 Mbps adalah untuk Volume / Time Base. Pada gambar itu adalah Telkomsel Flash unlimited. Tapi kecepatan uploadnya sama.
Gambar 3. Kecepatan Upload Telkomsel Flash
4. Download Torrent vs Direct Bagaikan Bumi dan Langit
Dengan menggunakan Time Based dan download direct anda akan mendapatkan 150 KB/s – 210 KB/s (HSDPA). Tetapi kalau anda sedang mendownload torrent maka anda hanya akan mendapatkan 30 – 40KB/s. Hal ini tentu saja tidak wajar. Download torrent memang lebih pelan daripada download direct, tapi yang wajar adalah 80% – 90% kecepatan download direct. Lihat Gambar 4.
Gambar 4. Kecepatan Download Torrent dari Telkomsel Flash.
5. APN internet sering requested time out (rto). APN Internet pada akhir-akhir ini memang lebih cepat untuk download. Tapi untuk browsing lupakan, karena sering rto. Solusinya ganti Apn Telkomsel tapi kalau kena masalah no 2 ya apes.
Gambar 5. APN Internet Telkomsel Flash Requested Time out
6. Kalau sedang best case (sedikit hiburan…..):
Gambar 6. Telkomsel Flash Best Case 1.
Gambar 7. Telkomsel Flash Best Case 2.
Gambar 8. Telkomsel Flash Best Case 3.
Catatan:
1. Kamus sering disini artinya anda bisa sampai hafal tingkah laku, gejala, bahkan cara mengatasinya. Bahkan anda masih ingat dengan jelas kapan terakhir kali hal ini terjadi walau bukan setiap anda connect pasti kejadian.
2. Ruang lingkup artikel ini tidak hanya pada Telkomsel Flash Unlimited saja, tapi juga Telkomsel Flash pada umumnya termasuk TimeBased atau Volume Based.
3. Semua hasil disini adalah kemampuan maksimal Telkomsel Flash terhadap server yang bagus, atau torrent yang banyak seednya.
Saran kepada pengembang teknologi:
1. Kalau membuat standard bedakan mana yang murni sama yang backward. Jadi kalau kita terkoneksi internet dengan “label” HSDPA maka diharapkan kecepatan kita > 80% teori. Kalau bisa malah >90% teori. Akan lebih baik dibuat label mirip USB yaitu USB Hi Speed untuk benar-benar USB 2.0 dan USB Full Speed untuk USB 1.1. Seharusnya HSDPA juga ada label yang fungsinya mirip, jadi kita banar-benar tahu apakah ini HSDPA bohongan / sesungguhnya. Definisi HSDPA sesungguhnya adalah HSDPA yang kecepatannya minimal > 80% teori.
2. Kalau membuat koneksi internet yang stabil + murah. Kalau mau dikorbankan ya kecepatannya saja. HSDPA 3,6 Mbps sudah cukup tidak perlu seperti Amerika yang sudah puluhan megabit / detik atau malah Korea yang sudah ratusan megabit / detik.
3. Jangan menganaktirikan Upload. HSUPA memungkinkan kita untuk mengupload 2 mbps. Setidaknya berikanlah 80 – 90% kecepatan yang benar kalau kita ingin koneksi internet kita memiliki label HSUPA.
4. Kalau misalkan point 1 – 3 dilaksanakan, siapa yang untung? Kita semua. User senang dengan internet cepat, stabil, murah akibatnya pelanggan bertambah. Operator juga untung banyak dengan semakin banyaknya pelanggan. Jadi ini adalah solusi menang-menang (win win solution). Kenapa tarif HP bisa turun tapi tarif internet kok susah? Seperti kata temanku, kalau bisa untung banyak, ngapain untung sedikit. Sepertinya penyedia jasa internet masih berpedoman pada semboyan tersebut.
Fakta membuktikan tarif internet Indonesia kalau lebih murah dari negara lain adalah wajar. Mengapa? Satu-satunya barang yang di Indonesia lebih mahal dari di luar negeri hanyalah mobil. Sewa bandwidth harganya sama dengan operator luar negeri. Sedangkan biaya operasional yang lain seperti gaji pegawai, biaya gedung, biaya listrik, bbm dan banyak hal lain jelas lebih murah di Indonesia. Jadi kalau di RRC misalnya teman penulis bisa Rp 30 ribu sebulan unlimited dengan kecepatan beberapa megabit / detik, maka di Indonesia harusnya 15 ribu – 20 ribu.
wah saya jadi mikir seribu kali mau ganti xl unlimited ke telkom flash..
ReplyDelete