Berlangganan simPATI selama 11 tahun membuat saya tidak habis pikir. Sejak 11 tahun lalu sampai dengan sekarang, tarif simPATI memang terkenal mahal.
Membaca tarif PeDe yang digembar-gemborkan pun, sepertinya tidak dapat mengalahkan mahalnya operator lain, yang juga menawarkan tarif per detik.
Bagaimana menyiasati mahalnya tarif tersebut? Tentu saja memiliki 2 nomor GSM/CDMA lain, dimana nomor tersebut murah untuk dibuat telepon, meskipun sering putus-putus atau “bukan telepon biasa”, sebut saja Flexi atau Starone.
Bagi pelanggan simPATI yang berprofesi sebagai pebisnis, pasti juga melakukan langkah yang sama, kecuali anda siap untuk mengisi pulsa Rp. 100.000 per minggu mungkin?
No comments:
Post a Comment