Dell, adalah perusahaan terkenal di Amerika. Dengan triknya yang memotong jalur ditribusi, Dell dapat menjual barang dengan murah dibanding merek lain. Tapi hal ini tidak menghilangkan kehandalannya.
Masih dalam kasus berburu LCD, penulis melihat penawaran menarik di website Dell Singapore. Saya jatuh cinta pada monitor UltraSharp 2009W yang hanya $238 atau Rp 2.142.000 (jika nanti 1$ sudah 9000). Harga ini termasuk murah karena monitor UltraSharp termasuk monitor Hi End. Sedangkan untuk monitor yang murah-murah anda bisa mendapatkan monitor 22” dengan harga lebih murah.
Sekarang masalahnya adalah, berapakah harga barang tersebut di Indonesia? Sehebat apakah pengaruh black magic? Pungli? Pajak? Lihat gambar 1. Sayangnya penulis belum menemukan harga asli barang itu disini. Kalau anda ingin membuka Bhinneka, lupakan jawabanya pasti Call :)).
Gambar 1. Dell Ultrasharp 2009W seharga $238
Kalau anda ingin tahu kehandalan monitor Dell, silahkan cari dibalik layar (behind the scene) dari film 24, apakah ada monitor yang rusak :)). Pada bagian chekcout, ternyata potongannya $S 192. Jadinya membingungkan apakah itu US$ atau S$. Kalau S$ itu sih cuma 1,8 juta menurut Google “238 Singapore dollars = 1.869784 million Indonesian rupiahs“.
Bagaimana pihak Dell yang katanya bisa jual murah? Masa kalah dengan iklim Indonesia. Padahal kalau dibilang semua negara yang ada DELL vs Indonesia harusnya bisa mendapatkan harga yang kurang lebih sama. Dengan begitu kan win win solution. Kita sebagai konsumen akan membeli barang DELL karena murah dan bagus. Dell sebagai pabrik akan senang karena untung dan barangnya laku.
No comments:
Post a Comment